Bank Danamon Umumkan Laporan Keuangan Sembilan Bulan Pertama 2019

Jakarta, 23 Oktober 2019. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Bank Danamon” atau “Bank”) hari ini mengumumkan laporan keuangan untuk sembilan bulan pertama tahun 2019. Total portofolio kredit dan trade finance Bank Danamon tercatat tumbuh 7% menjadi Rp 143,6 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2019 dibandingkan setahun sebelumnya. 

Bank juga mencatatkan pertumbuhan di sisi simpanan. Untuk giro dan tabungan (Current Account Savings Accounts/CASA) naik 10%, sementara Deposito naik 17% dibandingkan setahun sebelumnya. Di sembilan bulan pertama tahun 2019, Bank Danamon membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after taxes/NPAT) sebesar Rp 2,6 triliun.

“Menjadi bagian dari MUFG Bank sebagai bank terbesar di Jepang dan salah satu institusi keuangan terkemuka di dunia serta tuntasnya penggabungan usaha dengan Bank Nusantara Parahyangan (Bank BNP) akan memberikan nilai tambah. Bank Danamon akan dapat mengakses kekuatan, keahlian dan jaringan MUFG untuk melayani nasabah kami dan memfasilitasi pertumbuhan Bank Danamon dalam mewujudkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Muljono Tjandra, Chief Financial Officer Bank Danamon.

“Bank Danamon akan terus melakukan diversifikasi sumber pendapatan, memperkuat layanan nasabah, dan melaksanakan penerapan solusi berbasis teknologi dan digital yang komprehensif. Kedepannya, kami yakin akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang positif karena kolaborasi dengan MUFG. Hal ini tentunya akan menghadirkan pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan bagi Bank Danamon,” lanjut Muljono.

Pertumbuhan Portofolio Kredit di Segmen Kunci

Di sembilan bulan pertama tahun 2019, kredit Consumer Mortgage tumbuh 22% menjadi Rp 8,96 triliun secara setahunan. Sementara kredit di segmen Enterprise Banking yang terdiri dari segmen Perbankan Korporasi, Perbankan Komersial dan Institusi Keuangan atau EB & FI naik 11% menjadi Rp 42,2 triliun. Untuk segmen Perbankan UKM juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 9% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 33,4 triliun.

Untuk pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance tumbuh 8% secara setahunan menjadi Rp 53,9 triliun pada sembilan bulan pertama 2019. 

Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 9% menjadi Rp 142,8 triliun secara setahunan.

Likuiditas dan permodalan yang sehat

Rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terkuat di kelasnya. Pasca penggabungan dengan Bank BNP, CAR konsolidasian dan CAR khusus Bank masing-masing berada pada posisi 22,5% dan 23,0%. Untuk giro dan tabungan atau CASA naik 10% menjadi Rp 54,2 triliun, sementara Deposito naik 17% menjadi Rp 59,4 triliun. Rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio pada posisi 97,4% menunjukkan likuiditas Bank yang cukup untuk mendukung pertumbuhan kedepan. 

Manajemen Pruden Atas Kualitas Aset

Bank Danamon terus meningkatkan penerapan prosedur pengelolaan risiko dan manajemen kualitas aset yang pruden, melalui proses underwriting, monitoring, collection dan recovery kredit yang disiplin. Rasio kredit bermasalah atau NPL tercatat di posisi 3,2%. Rasio biaya kredit (Cost of Credit Ratio) berada di posisi 2,7%.