Perkembangan teknologi serta media sosial ternyata menimbulkan dampak yang berbeda-beda lho, buat setiap orang, terlebih bagi generasi milenial.

Para milenial kini pun menjadi lebih up-to-date, gaya hidup yang dinamis dan tidak ingin tertinggal (ingin selalu kekinian) cenderung membuat pengeluaran jadi tidak terkontrol.  Misalnya saja, tren hangout di coffee shop atau restoran kekinian bisa menghabiskan Rp50-100 ribu sehari.

Gaya hidup yang dinamis ini menjadikan milenial sulit mengatur pengeluarannya agar kantong bisa bertahan hingga akhir bulan. Apalagi menabung untuk rencana yang lebih besar di masa depan, seperti beli rumah, beli mobil, menikah, dan juga untuk mendaftar haji.

Nah, berapa banyak sih milenial yang daftar haji selagi muda? Data yang dikeluarkan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), menunjukkan bahwa jemaah haji Indonesia yang berusia di bawah 30 tahun masih sangat minim. Saat ini mayoritas jemaah haji Indonesia didominasi oleh mereka yang berusia 50-70 tahun.

 

Jumlah jemaah haji pada rentang usia 51-60 tahun sebesar 77.384 jemaah, dan kelompok usia 61-70 tahun mencapai 46.915 jemaah. Data Kemenag selanjutnya menunjukan bahwa jumlah jemaah haji milenial yang merupakan kelahiran tahun 1980an, dengan usia di bawah 30 tahun sebanyak 4.738 orang. Di samping masih minimnya pendaftar haji dari usia milenial, adanya batasan kuota keberangkatan haji juga membuat calon Jemaah haji harus menunggu lama untuk bisa berangkat haji.

Melihat fenomena tersebut dirasakan penting untuk milenial mulai merencanakan haji sedini mungkin. Ada 2 alasan kenapa harus mempersiapkan dana untuk pergi haji sejak dini. Pertama, dengan rata-rata masa tunggu haji di Indonesia adalah sekitar 20 tahun, maka jika mendaftar di usia 25 tahun, kamu baru akan berangkat haji di usia sekitar 45 tahun. Kedua, berhaji juga merupakan ibadah fisik, yang membutuhkan stamina saat menjalankannya. Untuk itu, berhaji di usia muda sangat dianjurkan agar ibadah bisa lebih optimal.

Apakah ada solusi yang memudahkan milenial untuk bisa mulai merencanakan atau bahkan daftar diusia muda? Danamon Syariah menghadirkan tabungan yang memfasilitasi generasi milenial untuk mewujudkan niat mengunjungi Tanah Suci melalui Rekening Tabungan Jemaah Haji (RTJH) dan Tabungan Rencana Haji iB.

 

Kalau dana Rp25 juta sudah di tangan, kamu bisa langsung melakukan pendaftaran Haji di cabang Danamon terdekat sesuai wilayah domisili KTP kamu. Setelah itu, kamu akan langsung mendapatkan porsi haji karena sistem Bank Danamon telah terkoneksi dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Kementerian Agama RI.

Namun, apabila belum punya dana Rp25 juta, kamu bisa menabung dulu dengan Tabungan Rencana Haji iB, yang bebas memilih nominal menabung dengan setoran rutin perbulannya mulai dari Rp300 ribu hingga Rp5 juta. Bila dana telah mencapai Rp25 juta, kamu akan mendapat notifikasi otomatis dan bisa segera menggunakan dananya untuk daftar haji.

Dengan adanya produk perencanaan haji dari Danamon Syariah ini, akan memberikan kamu kemudahan dalam hal penyetoran rutin setiap bulannya, karena akan didebet secara otomatis dari Rekening Sumber ke Rekening Tabungan Rencana Haji iB. Untuk biaya administrasi perbulannya, dan jika ada kegagalan biaya debit atau penutupan rekening sebelum jatuh tempo, tidak akan dikenakan biaya sedikitpun. Serta dapatkan manfaat tambahan berupa gratis pertanggungan asuransi Syariah sampai dengan Rp200 juta, selama kamu melakukan setoran rutin bulanan.

Kehadiran Rekening Tabungan Jemaah Haji dari Danamon Syariah ini tentu bisa kamu manfaatkan untuk mulai merencanakan haji tanpa mengesampingkan prioritas lainnya sehari-hari. Jadi tidak sulit bukan untuk merencakan haji? Bila sudah ada niat segera wujudkan sedini mungkin dengan menabung.