Memiliki hunian pribadi bagi para pasangan yang baru menikah tentu menjadi concern utama. Apalagi, harga properti di Indonesia yang meningkat hingga 20% tiap tahunnya menjadikan kepemilikan aset properti sebagai salah satu instrumen investasi paling menjanjikan. Oleh sebab itu, bagi Anda yang baru menikah dan sedang mencari hunian pribadi, memulai Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) adalah opsi yang bisa dipertimbangkan.
Cicilan Properti dan Ekspektasi Standar Kelayakan Rumah
Sebenarnya tidak sedikit pasangan muda di Indonesia yang menyadari bahwa mulai melakukan cicilan rumah atau apartemen adalah pilihan yang bijak. Hanya saja, tidak untuk kondisi keuangan mereka. Membeli rumah seakan-akan memaksa Anda untuk mau menenggelamkan sebagian besar tabungan ke dalam aset yang harus dipelihara.
Belum lagi ada ekspektasi yang berlebihan mengenai standar kelayakan sebuah rumah untuk ditempati, di mana harganya bisa luar biasa mahal. Padahal, model rumah sederhana pun, asal bersih, aman, dan nyaman, sudah bisa layak untuk ditinggali, atau pilihan lain Anda dapat mempertimbangkan apartemen sebagai alternatif tempat tinggal.
Jika Anda tidak mempunyai kondisi keuangan yang cukup untuk membeli rumah atau apartemen yang mewah, tidak ada salahnya untuk lebih realistis. Ketimbang menunggu hingga tabungan Anda cukup membeli rumah impian yang terlampau mewah, jauh lebih baik jika uang yang sudah ada disalurkan untuk menyicil rumah atau apartemen dengan model yang lebih sederhana.
Persiapan yang Harus Dilakukan Sebelum Mulai Cicilan Rumah
Setidaknya dibutuhkan waktu 1-2 tahun untuk memulai perencanaan cicilan rumah dari nol. Selama jangka waktu tersebut, pasangan muda bisa menabung untuk mengumpulkan uang muka rumah. Disarankan uang yang Anda kumpulkan diletakan pada instrumen investasi seperti reksadana atau emas, sehingga dapat memberikan hasil investasi yang lebih besar dibandingkan tabungan biasa. Biasanya, jumlah uang muka sebesar 30% dari total harga rumah.
Sebelum itu, penting dilakukan survei matang, mulai dari tipe rumah yang ingin dibeli, lokasi dekat dengan akses transportasi dan fasilitas umum, bebas banjir, serta kecocokan harga dengan anggaran yang mampu dikeluarkan. Lalu, hitung dengan cermat penghasilan Anda dan pasangan dalam sebulan. Jika sudah ketemu hasilnya, kurangi dengan jumlah pengeluaran rutin per bulannya. Cek juga hutang-hutang lain yang mungkin Anda miliki. Usahakan agar total hutang atau cicilan per bulan tidak melebihi 30% dari penghasilan bulanan. Tujuannya agar Anda tidak terlibat kredit macet.
Enaknya menggunakan KPR atau KPA adalah Anda dan pasangan akan mendapatkan fasilitas simulasi pembiayaan untuk menghitung jumlah pinjaman dan estimasi cicilan. Dari situ akan muncul perbandingan untuk menemukan skema paling tepat dalam membeli rumah impian.
Anda juga harus mengetahui bagaimana proses pengajuan KPR. Mulai dari syarat pengajuan, besarnya cicilan sampai lamanya cicilan. Jika Anda cerdik dalam memilih jenis KPR yang cocok dengan kondisi keuangan, Anda akan diuntungkan untuk dapat mengelola tabungan.
Di antara banyaknya program KPR yang ada di Indonesia, ada beberapa jenis KPR yang memang menguntungkan dan cocok dengan kondisi keuangan masyarakat. Misalnya pilih program KPR yang memungkinkan Anda untuk menentukan sendiri kapan waktu pelunasan KPR berdasarkan saldo tabungan yang Anda punya, contohnya seperti KPR Danamon Lebih. Jadi, semakin besar saldo tabungan Anda, kemungkinan untuk mendapatkan beban bunga KPR hingga 0% juga semakin besar.
Nah, setelah membaca ulasan di atas, seharusnya Anda dan pasangan muda lain sudah tak lagi ragu untuk memulai cicilan rumah setelah menikah. Yuk, bebaskan diri Anda untuk mencapai lebih dari sekarang!