Jakarta, 9 Maret 2020. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Bank Danamon” atau “Bank”) hari ini mengumumkan pencapaian selama setahun setelah investasi MUFG dan laporan keuangan untuk tahun 2019 pada Public Expose yang diselenggarakan di kantor Bursa Efek Indonesia (IDX).
“Tahun pertama investasi MUFG membawa beberapa tonggak sejarah baru bagi Bank Danamon, dari tuntasnya penggabungan usaha dengan Bank Nusantara Parahyangan (Bank BNP), mencapai persyaratan modal untuk menjadi bank BUKU IV, sampai dengan penjalinan kemitraan dengan berbagai institusi terkemuka. Pencapaian dan tonggak sejarah ini menjadi awal dari kebangkitan Danamon yang baru. Kedepannya, kami akan terus menumbuhkan bisnis kami, membangun pondasi kuat melalui pengembangan branding, sumber daya manusia, dan infrastruktur digital perusahaan, serta meningkatkan kolaborasi dengan MUFG,” kata Yasushi Itagaki, Direktur Utama Bank Danamon.
Sejak investasi oleh MUFG pada awal tahun 2018 lalu, Bank Danamon juga telah berhasil menjalin kerja sama dengan perusahaan terkemuka seperti PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia dan PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia dalam hal pembiayaan dealer, PT Perfetti Van Melle Indonesia dalam hal pembiayaan distributor, PT BSD Diamond Development yang merupakan joint venture antara Mitsubishi Corporation and Sinar Mas Land dalam hal pembiayaan kepemilikan rumah, juga dengan PT Investree Radhika Jaya selaku penyedia pembiayaan peer-to-peer yang menyediakan situs layanan interfacing sebagai penghubung pihak yang memberikan pinjaman (lender) dan pihak yang membutuhkan pinjaman (borrower). Baru-baru ini, Bank Danamon menjalin kerjasama dengan PT Car Some Indonesia (Carsome), salah satu platform jual beli mobil terkemuka, dimana Bank Danamon ditunjuk menjadi Bank Cash Management untuk Carsome di Indonesia.
Kerjasama-kerjasama ini dapat terjalin berkat kemampuan Bank Danamon dalam melayani nasabah pada setiap segmen dalam ekosistem bisnis, dari perusahaan global besar, sampai dengan distributor dan pemasok lokal serta konsumen pada umumnya. Nilai unik ini didapatkan melalui sinergi antara jaringan global dan hubungan erat dengan perusahaan besar yang dimiliki MUFG dan pengetahuan dan jaringan lokal yang dimiliki Bank Danamon.
“Tahun lalu Danamon juga mencetak peningkatan penggunaan layanan digital kami, dengan lebih dari 94% transaksi perbankan dilakukan melalui layanan digital. Sementara itu, D-Bank, aplikasi mobile banking Danamon dimana pengguna aplikasi dapat membuka tabungan tanpa harus pergi ke cabang, berkontribusi 13% dalam hal pendaftaran nasabah baru,” tambah Yasushi.
Sebagai bagian dari MUFG, memungkinkan karyawan-karyawan Bank Danamon untuk saling bertukar ide dan praktek terbaik (best practice) dengan partner bank MUFG lainnya seperti Bank Krungsri di Thailand, Security Bank di Filipina,dan VietinBank di Vietnam. Bank Danamon juga dapat memperkuat kemampuan Digital dengan memanfaatkan Digital Innovation Centers MUFG di Silicon Valley, California, New York, London, dan Singapura, serta Corporate Venture Capital “MUFG Innovation Partners” di Tokyo.
Laba bersih setelah pajak tertinggi sepanjang sejarah Bank
Bank Danamon membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 4,07 triliun pada tahun 2019, atau tumbuh 4% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan NPAT ini dikontribusikan oleh penuntasan transaksi penjualan 70% kepemilikan saham di PT Asuransi Adira Dinamika Tbk anak perusahaan Bank Danamon yang bergerak di segmen asuransi umum, kepada Zurich Insurance Company Ltd, perusahaan asuransi umum terkemuka di dunia. Pertumbuhan laba bersih ini juga didorong oleh fokus Bank pada mesin pertumbuhan kunci, yaitu kredit pada segmen Enterprise Banking dan Consumer Mortgage serta pembiayaan kendaraan bermotor.
Pertumbuhan pada Portofolio Kredit di Segmen Kunci
Kredit di segmen Enterprise Banking yang terdiri dari segmen Perbankan Korporasi, Perbankan Komersial dan Institusi Keuangan atau EB & FI naik 6% menjadi Rp 44,0 triliun. Segmen Perbankan Usaha Kecil Menengah (UKM) mencatatkan pertumbuhan sebesar 1% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 31,5 triliun. Sementara kredit Consumer Mortgage tumbuh 16,3% menjadi Rp 9,1 triliun.
Untuk pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance tumbuh 7% secara setahunan menjadi Rp 54,8 triliun di tengah perlambatan pada industri otomotif.
Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 5% menjadi Rp 143,8 triliun secara setahunan.
Kualitas Aset yang Sehat
Bank Danamon terus meningkatkan penerapan prosedur pengelolaan risiko dan manajemen kualitas aset yang pruden, melalui proses collection dan recovery kredit yang disiplin. Rasio kredit bermasalah atau NPL pada akhir 2019 tercatat stabil di posisi 3,0%. Sementara, rasio kredit restrukturisasi membaik 30 basis poin dibandingkan setahun sebelumnya menjadi 2,3%.
Pertumbuhan Fee Income Asuransi Umum dan Treasury
Pendapatan biaya atau fee income tumbuh 12% menjadi Rp 3,7 triliun. Kenaikan ini didukung oleh pertumbuhan 11% dari asuransi umum dan 30% dari treasury.
Likuiditas dan Permodalan yang Sehat
Bank Danamon terus fokus terhadap pendanaan granular yang ditunjukkan dengan pertumbuhan 23% pada giro dan tabungan (CASA) dan TD regular. CASA naik 7% menjadi Rp 55,7 triliun, dengan demikian CASA mencakup hampir setengah dari total dana pihak ketiga Bank Danamon dengan rasio CASA sebesar 49,7%. Rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio pada posisi 99,7% pada akhir 2019 menunjukkan likuiditas Bank yang dikelola dengan baik.
Pada kuartal ke-empat tahun 2019, ekuitas tier-1 Bank Danamon melebihi Rp 30 triliun, di atas persyaratan untuk menjadi bank BUKU IV. Rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terkuat di kelasnya. CAR konsolidasian meningkat menjadi 24,2% pada akhir 2019 dibandingkan 22,8% pada setahun sebelumnya.