Jakarta, 24 Oktober 2018. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Bank Danamon” atau “Bank”) hari ini mengumumkan laporan keuangan untuk sembilan bulan pertama tahun 2018. Kredit untuk segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan consumer mortgage (Kredit Pemilikan Rumah atau KPR) terus bertumbuh, sementara pembiayaan kendaraan bermotor mulai membukukan pertumbuhan double digit dibandingkan setahun sebelumnya. Struktur pendanaan Bank juga terus membaik, tercermin oleh komposisi Giro dan Tabungan (CASA) yang mencakup hampir dari setengah komposisi total pendanaan Bank Danamon.
“Salah satu inisiatif strategis kami adalah meningkatkan layanan digital, dimana hal ini juga telah dibuktikan melalui penghargaan dari institusi lokal maupun internasional terkemuka. Bank Danamon baru saja dinobatkan menjadi Best Digital Bank Indonesia dua kali berturut-turut oleh majalah Asiamoney. Di tingkat nasional, kami meraih penghargaan Best Bank in Digital Service dari Tempo Media Group. Pengakuan ini menunjukkan tingkat standar layanan kami kepada nasabah, dengan dukungan praktek terbaik dan inovasi teknologi terkini,” kata Michellina Triwardhany, Wakil Direktur Utama Bank Danamon.
Laba bersih setelah pajak (NPAT) Bank Danamon di sembilan bulan pertama tahun 2018 berada pada posisi stabil dibandingkan dengan setahun sebelumnya sebesar Rp 3 triliun.
Pertumbuhan Kredit di Segmen Kunci; Pertumbuhan Dua Digit di Pembiayaan Kendaraan Bermotor
Sampai dengan kuartal ketiga tahun 2018, total portofolio kredit dan Trade Finance Bank Danamon tumbuh 6% menjadi Rp 134,3 triliun, dibandingkan Rp 126,9 triliun pada periode yang sama tahun 2017.
Kredit di segmen Perbankan UKM tumbuh 11% menjadi Rp 30,5 triliun, sementara kredit KPR tumbuh 35% menjadi Rp 7,3 triliun.
Dalam hal pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance membukukan pertumbuhan pembiayaan sebesar 12% secara setahunan menjadi Rp 49,7 triliun pada akhir bulan September 2018. Pertumbuhan double digit ini didorong oleh pembiayaan baru yang tumbuh 14,8% untuk roda dua dan 22% untuk roda empat dari tahun sebelumnya. Hal ini kontras dengan kondisi pada periode yang sama tahun 2017, dimana pembiayaan baru untuk kendaraan roda dua turun 16% dan roda empat stagnan.
Di luar pembiayaan mikro, total portofolio kredit dan Trade Finance tumbuh 10% menjadi Rp 131,1 triliun dibandingkan setahun sebelumnya.
Pertumbuhan CASA
Giro dan tabungan (keduanya disingkat CASA) naik 3% menjadi Rp 49,1 triliun. Sedangkan rasio CASA membaik menjadi 49,1% dari 47,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya karena peningkatan rekening tabungan yang bersifat granular. Deposito tercatat turun 3% menjadi Rp 50,9 triliun, dimana Bank Danamon melakukan pelepasan dana mahal. Struktur pendanaan yang lebih baik ini menghasilkan biaya dana (cost of fund) yang lebih rendah serta membangun fondasi yang baik untuk pertumbuhan kedepannya.
Rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio atau CAR) tetap menjadi salah satu yang terbaik di antara bank-bank dikelompoknya. CAR konsolidasian berada pada posisi 22,3%, sementara CAR bank only tercatat sebesar 23,1%.
Pertumbuhan Fee Income dari Bancassurance dan Asuransi Umum
Pendapatan biaya atau fee income (tidak termasuk credit related fee) Bank Danamon tercatat pada Rp 935 miliar atau tumbuh sebesar 13% secara setahunan. Pertumbuhan ini didukung oleh kontribusi net underwriting profit Adira Insurance yang tumbuh 25% menjadi Rp 447 miliar. Sementara fee income Bancassurance tumbuh 11% menjadi Rp 266 miliar.
Kualitas Aset Stabil di Beberapa Sektor Kunci
Bank Danamon terus menjaga kualitas asetnya melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko yang pruden serta proses collection dan credit recovery yang disiplin. Kredit dalam perhatian khusus membaik menjadi 10,8% dari 12,1% setahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (non-performing loans atau NPL) Bank Danamon menurun menjadi 3,0% di kuartal ketiga tahun 2018 dibandingkan 3,3% setahun sebelumnya. Rasio Biaya Kredit (cost of credit ratio) stabil pada tingkat 2,6% dan kredit yang direstrukturisasi terus menurun.