Market Update Bancassurance Februari 2022
Artikel / 22 Februari 2022
Pasar saham global bergerak fluktuatif di bulan Januari, apa penyebabnya?
Fluktuasi pasar didominasi oleh sentimen dari global. Pasar dibayangi oleh komunikasi The Fed yang mengindikasikan kalau The Fed terbuka untuk mulai melakukan kenaikan suku bunga di kuartal I-2022, berubah dari komunikasi sebelumnya yang relatif lebih akomodatif. Selain itu data inflasi Amerika Serikat juga terus meningkat ke level tertinggi sejak 1982, yang meningkatkan kekhawatiran kalau The Fed akan menaikkan suku bunga lebih agresif dari perkiraan untuk menanggulangi lonjakan inflasi tersebut.
Sayangnya kondisi ketidakpastian ini juga diperparah oleh jeda komunikasi The Fed yang panjang, dari komunikasi terakhir di 11 Januari hingga rapat FOMC di 27 Januari. Vakum komunikasi yang panjang ini menyebabkan spekulasi pasar menjadi semakin liar dan menekan sentimen pasar. Namun saat ini volatilitas pasar sudah relatif turun pasca rapat FOMC The Fed yang mempertegas arah kebijakan moneternya sehingga mengurangi ketidakpastian dan spekulasi di pasar.
Arah kebijakan The Fed menjadi semakin jelas menuju siklus kenaikan suku bunga. Bagaimana potensi pasar saham dalam siklus kenaikan suku bunga The Fed?
Menariknya, dalam beberapa periode siklus kenaikan suku bunga Fed sebelumnya kinerja pasar saham Amerika Serikat dan Asia cukup resilien. Sejak tahun 1988 telah terjadi lima kali siklus kenaikan suku bunga The Fed, di 1988, 1993, 1999, 2004, dan 2015 dan dalam periode tersebut pasar saham Amerika Serikat dan Asia mencatat kinerja positif. Dalam pandangan kami kinerja pasar saham jangka panjang lebih dipengaruhi oleh faktor fundamental seperti pertumbuhan ekonomi dan outlook kinerja emiten. Selain itu kalau kita melihat dari perspektif lain, kenaikan suku bunga juga dapat dipandang sebagai sinyal bahwa ekonomi dalam kondisi yang kuat dan siap menghadapi kenaikan suku bunga.
Terkait kondisi ekonomi, bagaimana ketahanan ekonomi Asia menghadapi siklus kenaikan suku bunga The Fed? Apakah risiko gejolak pasar seperti taper tantrum 2013 dapat terulang?
Kondisi makroekonomi kawasan Asia saat ini lebih solid dibandingkan periode 2013 yang dapat memberi ketahanan lebih baik menghadapi siklus kenaikan suku bunga The Fed. Indikator makroekonomi seperti suku bunga riil, inflasi, neraca transaksi berjalan, dan cadangan devisa berada pada posisi yang sehat sehingga dapat menopang stabilitas ekonomi dan sentimen pasar.
Asia juga memiliki peranan penting dalam rantai pasokan global sebagai produsen bahan baku, komoditas, maupun barang manufaktur, yang diuntungkan dari meningkatnya permintaan global seiring pembukaan ekonomi. IMF memperkirakan pertumbuhan volume perdagangan global mencapai 6% di 2022, di atas rata-rata sebelum pandemi 3,4%. Oleh karena itu arus dana diperkirakan tetap suportif bagi kawasan Asia yang dapat mendukung stabilitas neraca finansial negara kawasan Asia.
Berbicara mengenai investasi di pasar offshore, kawasan mana yang menurut Anda memiliki peluang investasi menarik di tahun ini?
Kami melihat potensi yang menarik di kawasan Asia terutama di ASEAN, India, dan China. Pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN dan India diperkirakan lebih tinggi tahun ini dibanding tahun lalu, berlawanan dengan tren global yang mengalami normalisasi pertumbuhan. Ini merupakan kondisi makro yang suportif bagi pasar saham kawasan tersebut. ASEAN dan India juga diuntungkan dari tren diversifikasi basis produksi dari China setelah tensi dagang yang terjadi antara AS-China. Beberapa sektor yang potensial seperti sektor otomotif di Thailand, IT di Malaysia, dan rantai pasokan baterai listrik di Indonesia. Selain itu kawasan ASEAN dan India juga memiliki potensi ekonomi digital yang besar, di mana terdapat banyak perusahaan teknologi unicorn yang akan IPO dan memiliki potensi menarik karena skala pasar yang besar.
China juga menawarkan potensi investasi yang menarik, di mana setelah melakukan reformasi berbagai sektor di 2021, fokus pemerintah beralih mendukung stabilitas pertumbuhan ekonomi. Perubahan fokus ini berpotensi membuka keran stimulus dan pelonggaran moneter di 2022, sehingga memberi peluang investasi unik di tengah tren negara lain yang melakukan kenaikan suku bunga. Postur akomodatif pemerintah China sudah dimulai dengan dipangkasnya suku bunga acuan dan giro wajib minimum perbankan di awal tahun ini.
Bagaimana potensi pasar saham Indonesia tahun ini? Apa katalis dan risiko yang Anda cermati?
Dari perspektif top-down, Indonesia menawarkan potensi menarik karena dalam siklus pemulihan ekonomi, di mana pertumbuhan ekonomi 2022 berpotensi lebih baik dibanding 2021. Dari sisi ketahanan ekonomi kondisi Indonesia juga cukup suportif di mana indikator stabilitas makroekonomi seperti suku bunga riil, inflasi, neraca transaksi berjalan dan cadangan devisa menunjukkan perbaikan sehingga kondisi ini dapat membuat Indonesia menjadi lebih kuat dalam menghadapi normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat. Kemudian, seperti yang disampaikan sebelumnya, Indonesia juga memiliki potensi pertumbuhan struktural menarik dari sektor ekonomi digital dan rantai pasokan energi terbarukan seperti baterai listrik. Oleh karena itu minat investor asing terhadap pasar saham Indonesia cukup baik, terlihat dari pembelian bersih investor asing di pasar saham mencapai USD425 juta di Januari, walaupun kondisi pasar global sangat fluktuatif. Risiko utama yang perlu diperhatikan adalah perkembangan kondisi pandemi, terutama terkait respon kebijakan pembatasan mobilitas dari pemerintah, dan perubahan kebijakan moneter yang mendadak dan di luar ekspektasi pasar.
Apa strategi portofolio saham Indonesia Anda di tengah volatilitas pasar finansial yang tinggi saat ini?
Fluktuasi pasar karena faktor makroekonomi global merupakan risiko pasar yang tidak bisa dihindari. Kami menyikapi kondisi ini dengan fokus berinvestasi pada saham perusahaan berkualitas yang menangkap potensi pertumbuhan struktural Indonesia seperti pada sektor
e- economy,
green economy, dan sektor yang diuntungkan dari kondisi pemulihan ekonomi seperti sektor finansial. Di samping itu kami juga terus mencermati kondisi pasar dan dapat sewaktu-waktu melakukan perubahan strategi
apabila terdapat perubahan kondisi fundamental.
Seeking α adalah komunikasi bulanan yang dirilis oleh
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI). Disampaikan dalam format tanya-jawab, Seeking α ditujukan untuk menyajikan pandangan para ahli investasi MAMI yang berorientasi ke depan, langsung ke hadapan Anda, para investor profesional MAMI.
Bulan ini kami mengetengahkan komentar pasar terkini dari Portfolio Manager, Andrian Tanuwijaya.
|
Andrian Tanuwidjaya
Portfolio Manager
Setelah mengawali kariernya sebagai Equity Analyst di sebuah perusahaan sekuritas pada 2011, Andrian bergabung dengan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, di mana ia memulai sebagai Equity Analyst hingga kini menjabat sebagai Portfolio Manager. Andrian telah mengantongi izin Wakil Manajer Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan sejak 2012. Saat masih menjadi mahasiswa di Universitas Surabaya, ia terpilih mewakili Indonesia dalam 4th Annual CFA – Global Investment Research Challenge di Manila, Filipina. Andrian memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Manajemen Keuangan dari Universitas Surabaya
|

|
PENGUNGKAPAN DAN SANGGAHAN:
Informasi di dalam dokumen ini disusun berdasarkan sumber yang dapat dipercaya oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia namun PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak menjamin keakuratan, kecukupan, atau kelengkapan informasi dan materi yang diberikan. Baik PT Manulife Aset Manajemen Indonesia atau afiliasinya, maupun direksi, pejabat atau pegawainya tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi hukum dan keuangan yang timbul, baik terhadap atau diderita oleh orang atau pihak apapun dan dengan cara apapun yang dianggap sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan atas dasar keseluruhan atau sebagian dari dokumen ini.
Dokumen ini disusun untuk tujuan pemberian informasi dan tidak dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi, nasihat professional, penawaran, penjualan atau ajakan oleh atau atas nama PT Manulife Aset Manajemen Indonesia kepada siapa pun untuk melakukan pembelian atau penjualan efek. Dokumen ini tidak memuat nasihat investasi, hukum, akuntansi, perpajakan atau pernyataan bahwa suatu investasi atau strategi sesuai atau cocok untuk kondisi Anda, atau merupakan rekomendasi personal untuk Anda. Analisa trend ekonomi di dalam dokumen ini tidak mengindikasikan hasil kinerja investasi masa depan. Dokumen dan pendapat yang disampaikan di dalam dokumen ini dibuat oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia pada tanggal publikasi dokumen, dan dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar atau lainnya. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Investasi mengandung risiko, termasuk risiko berkurangnya nilai awal investasi. Dalam melakukan investasi, apabila ada keraguan, disarankan untuk berkonsultasi dengan penasihat profesional.
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah perusahaan Manajer Investasi dengan izin dari Bapepam No. Kep-07/PM/MI/1997 tertanggal 21 Agustus 1997. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah bagian dari Manulife Asset Management. Informasi selengkapnya mengenai Manulife Asset Management dapat ditemukan di www.manulifeam.com. Manulife Asset Management, Manulife, dan desain logo Manulife adalah merk terdaftar dari Manufacturers Life Insurance Company dan digunakan oleh Manulife dan afiliasinya.
-
01
Info Pers
/ 29 September 2023
-
02
Info Pers
/ 29 September 2023
-
03
Info Pers
/ 27 September 2023