Memilih kebutuhan VS keinginan, rasanya ini bukan hal yang mudah dilakukan. Terutama di kalangan millennials yang dikenal dengan pola hidup konsumtif. Coba deh ingat-ingat lagi, apakah Anda sering auto belanja kalau lihat sale dan promo di berbagai marketplace? JIka iya, mungkin ini saatnya Anda belajar untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan supaya kondisi finansial Anda stabil.
1. Memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan
Dalam konteks yang sederhana, kebutuhan didefinisikan sebagai sesuatu yang harus Anda miliki dalam hidup. Sementara itu, keinginan didefinisikan sebagai sesuatu yang diharapkan untuk Anda miliki.
Perbedaan kebutuhan dan keinginan ini sebetulnya sangat jelas, tapi batasnya sering tersamarkan karena rasa ego atau gengsi. Kebutuhan pada setiap individu biasanya sering disimpulkan dalam istilah sandang (pakaian); pangan (makanan); dan papan (rumah). Tapi, jaman now, kontek kebutuhan manusia mulai bergeser dengan rincian sebagai berikut.
Diluar keempat hal di atas, biasanya akan dianggap sebagai keinginan. Contoh keinginan dan kebutuhan yang paling nyata bisa ditemui di kalangan masyarakat urban adalah: rumah mewah dengan arsitektur minimalis, makanan enak di restoran Instagenic, alat kebersihan yang sedang hype di sosial media, dan masih banyak lagi. Dengan memahami konsep perbedaan kebutuhan dan keinginan ini, Anda akan lebih mudah dalam mengatur skala prioritas supaya keseimbangan finansial stabil.
2. Mengatur antara kebutuhan dan keinginan
Setelah mengetahui perbedaan kebutuhan dan keinginan diatas, Anda jadi lebih mudah mengatur finansial. Hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk mengatur antara pengeluaran berdasarkan kebutuhan dan keinginan adalah dengan membuat tabel wants vs needs.
Buatlah list barang-barang atau hal-hal apa saja yang Anda butuhkan selama satu bulan penuh. Kemudian tulis juga di kolom keinginan tentang hal-hal apa saja yang Anda inginkan atau sudah Anda incar ingin dibeli selama satu bulan ini.
Ketika Anda merasa bingung kira-kira barang tersebut masuk tabel mana, coba tanyakan pada diri, alasan Anda butuh barang tersebut. Misalnya saja Anda berencana untuk beli sneakers. Sebelum memutuskan membeli, coba tanya lagi, apakah masih ada stok sneakers dengan kondisi bagus di rak sepatu? Atau malah sneakers Anda sudah rusak semua. Jika kondisi sneakers Anda sudah mengenaskan, maka barang ini bisa masuk dalam kategori kebutuhan.
3. Membuat daftar anggaran pengeluaran
Ini adalah hal sederhana yang sangat penting. Sebisa mungkin catat setiap detail pengeluaran yang Anda lakukan. Lakukan dari hal yang paling umum, seperti mencatat pengeluaran rutin bulanan. Mulai dari transportasi online, bensin, bahan makanan, hingga bayar tagihan internet. Dengan melakukan hal ini, Anda bisa melihat dengan jeli dimanakah letak kebocoran pengeluaran yang sudah dilakukan selama ini. Setelah daftar anggaran ini dibuat, Anda pun harus memenuhi kebutuhan dan keinginan yang telah dirancang dalam anggaran rencanamu.
Cara mudah lain yang bisa Anda gunakan untuk menjaga keseimbangan finansial Anda dari kebutuhan dan keinginan adalah dengan menggunakan Danamon Optimal! Program layanan terbaru dari Bank Danamon untuk membantu Anda memenuhi kebutuhan serta keinginan Anda dengan kontrol keuangan yang terkendali. Danamon Optimal menawarkan berbagai macam produk, dengan akses praktis, dan manfaat menarik. Pengen hidup optimal? Daftar Danamon Optimal sekarang!