Bisnis UKM (Usaha Kecil Menengah) adalah salah satu pilar penting dalam ekosistem perekonomian Indonesia. Dengan adanya UKM, masyarakat tidak hanya berharap mendapatkan pekerjaan dan uang dari bekerja sebagai pegawai kantoran saja, tapi mereka bisa dengan berani membuka usaha sendiri.
UKM tidak hanya menjadi peluang bisnis bagi pengusaha saja, tapi setali tiga uang, UKM membuka lapangan pekerjaan baru yang membuat masyarakat Indonesia bisa mendapatkan peluang kerja lebih besar. Selain menyerap tenaga kerja, UKM juga menyerap sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Produk yang diproduksi pun biasanya berkesan unik dan berbeda daripada produksi perusahaan besar. Dengan begitu, UKM benar-benar menjadi harapan baru bagi masyarakat.
Namun, mengelola UKM bukanlah pekerjaan yang mudah. Sesuai namanya, uang yang biasa ditanam untuk UKM tidaklah sebesar perusahaan mapan lainnya. Dalam hal ini, perlu pengelolaan keuangan yang baik dari manajemen UKM agar usaha mereka terus berjalan dengan lancar hingga kemudian hari.
Untuk itu, berikut penjelasan cara terbaik dalam mengelola keuangan pada bisnis UKM. Dengan membaca tujuh poin di bawah ini, Anda bisa mengerti tentang pengelolaan keuangan UKM dan menerapkannya dalam kehidupan Anda.
Pisahkan antara keuangan pribadi dan bisnis
Ketika membuka UKM, maka uang yang Anda pakai adalah uang yang sebenarnya datang dari kantong pribadi Anda. Itu bukanlah hal yang salah karena memang permulaan sebuah usaha selalu dimulai dari sana.
Namun, saat bisnis UKM mulai berjalan dalam jangka waktu beberapa bulan dan Anda sudah mulai mendapatkan keuntungan, Anda harus mulai memisahkan mana yang merupakan keuangan pribadi dan juga bisnis. Jangan sampai Anda malah menggabungkan itu semua di dalam satu bagian karena bisa-bisa uang yang seharusnya untuk berbisnis malah dipakai untuk kebutuhan pribadi. Itu adalah langkah yang salah dan bisa menjadi kerugian untuk Anda sendiri pada hari-hari ke depan.
Buat anggaran keuangan di awal periode akuntansi
Sebelum mulai menjalankan bisnis UKM, jangan pernah memulainya tanpa membuat anggaran keuangan terlebih dahulu karena jika tidak, keuangan Anda bisa bocor ketika bisnis sudah mulai berjalan.
Anda harus membuat anggaran dengan memperkirakan biaya apa saja yang akan dikeluarkan pada kemudian hari. Dengan membuat anggaran, Anda bisa menyiapkan dana dengan terperinci sehingga ketika bisnis berjalan, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya yang tidak terencana karena itu bisa merugikan Anda sendiri. Selain itu, Anda juga tidak akan terlalu kaget ketika di tengah jalan harus mengeluarkan biaya, yang penting sedari awal sudah jelas itu untuk apa.
Catat seluruh transaksi keuangan
Pengeluaran serta pemasukan pasti akan terjadi setiap harinya dalam bisnis UKM Anda. Tentu saja itu bukan suatu hal yang aneh karena memang itulah aktivitas utama dari sebuah bisnis. Namun, jangan lupa untuk selalu catat seluruh transaksi keuangan yang terjadi di dalam bisnis UKM Anda. Dengan melakukan hal ini, Anda bisa menerapkan pembukuan dengan benar dan tidak ada kebocoran dana yang terjadi.
Jikalau ada transaksi yang mencurigakan, Anda bisa melihat kembali catatan transaksi yang ada sehingga risiko kehilangan uang akibat transaksi yang salah akan semakin kecil dibandingkan jika tidak mencatatkan seluruh transaksi keuangan.
Siapkan dana darurat
Seperti yang sudah ditulis di bagian “buat anggaran keuangan di awal periode akuntansi”, Anda juga perlu menyiapkan dana darurat dari anggaran Anda sendiri. Anggaran dana darurat ini tidak selamanya akan selalu dipakai. Namun dengan adanya anggaran dana darurat, Anda tidak akan memiliki masalah jika tiba-tiba pada kemudian hari ada pengeluaran yang harus dilakukan.
Dana darurat juga diperlukan agar ketika ada masalah, Anda tidak perlu mengambil dana dari keuangan pribadi yang memang seharusnya tidak disentuh sama sekali di dalam perjalanan bisnis UKM Anda.
Hindari mengajukan piutang di luar batas kemampuan
Dalam perjalanan bisnis UKM Anda, terkadang Anda perlu mengajukan piutang agar bisa menopang perkembangan usaha Anda agar bisa lebih besar lagi. Biasanya bank akan memberikan pinjaman dengan menilai besarnya bisnis UKM Anda terlebih dahulu. Salah satunya adalah Bank Danamon yang menawarkan program Danamon Solusi UKM. Dengan menggunakan program ini, Anda bisa lebih mudah mendapatkan investasi usaha hingga investasi ruko untuk tempat mengelola bisnis UKM Anda.
Jika memang diizinkan oleh bank, Anda akan segera mendapatkan uang yang diinginkan, tapi Anda harus menghindari mengajukan piutang di luar batas kemampuan Anda karena bahaya mengintai bisnis UKM Anda jika mengajukan di luar batas kemampuan. Bayangkan saja, jika Anda tidak bisa membayar pinjaman dalam jangka waktu tertentu, Anda akan mengalami masalah berat pada kemudian hari.
Menggunakan biaya produksi dengan bijak
Di dalam dana anggaran yang dibuat, pasti salah satu yang Anda masukkan adalah biaya produksi. Tentu saja itu adalah salah satu hal paling penting karena tanpa adanya biaya produksi, Anda tidak akan bisa mendapatkan barang yang mau dijual sehingga keuntungan pun tidak akan datang pula.
Namun, banyak kejadian dari bisnis UKM lain ketika mereka tidak bisa menggunakan biaya produksi dengan bijak sehingga memberikan kerugian sendiri. Terlalu banyak memproduksi barang bukanlah keputusan yang bagus karena tidak semua orang tahu tentang bisnis UKM Anda, sehingga bisa saja barang yang Anda produksi tidak laku dan menjadi kerugian yang bisa membawa masalah untuk kelangsungan bisnis Anda.
Jadi, penggunaan biaya produksi harus dilakukan dengan bijak karena ini bukanlah bisnis dengan perputaran uang yang besar seperti perusahaan mapan dan terkenal lainnya. Anda tidak boleh gegabah dalam hal ini.
Lakukan pengawasan dan evaluasi rutin
Langkah terbaik dan terakhir dalam mengelola keuangan bisnis UKM Anda adalah melakukan pengawasan dan evaluasi rutin. Anda tentunya tidak bisa membiarkan bisnis yang Anda bangun dari bawah ini berjalan dengan sendirinya dan memang pada dasarnya, bisnis ini tidak berjalan secara otomatis, khususnya dalam mengecek manajemen keuangan.
Anda harus terus melakukan pengawasan dan evaluasi secara rutin sehingga tidak ada transaksi yang salah, dana keluar bukan pada tempatnya, dan keanehan lainnya yang bisa saja terjadi dengan bisnis UKM Anda. Memang mungkin terasa melelahkan jika terus melakukan pengawasan secara rutin, tapi demi lancarnya bisnis UKM yang Anda jalankan, hal ini sangat perlu dilakukan karena jika tidak, Anda sendiri yang akan kesusahan pada kemudian hari.
Semoga setelah membaca tulisan ini, Anda bisa lebih aware tentang keuangan bisnis UKM Anda. Lakukan cara-cara di atas agar keuangan bisnis UKM selalu berada dalam kondisi yang baik sehingga memaksimalkan Anda dalam mendapatkan keuntungan.