Market Update Bancassurance Agustus 2019

Memasuki bulan Agustus pasar finansial global bergerak fluktuatif dibayangi oleh ketidakpastian pemangkasan lanjutan suku bunga The Fed, eskalasi tensi dagang Amerika Serikat – China, serta pelemahan nilai tukar CNY. Bagaimana Anda melihat koreksi yang terjadi terjadi di pasar saham Asia akhir-akhir ini?

Dari sudut pandang investasi, koreksi yang terjadi di pasar saham Asia menawarkan peluang yang menarik, dimana valuasi turun ke level yang semakin atraktif. Rasio P/B (price to book value) pasar saham Asia Pasifik di luar Jepang turun ke kisaran 1.45 kali yang hampir menyentuh -1 standar deviasi. Terakhir kali pasar saham Asia menyentuh -1 standar deviasi adalah bulan Oktober 2018 tertekan sentimen negatif konflik dagang Amerika Serikat – China dan The Fed yang saat itu semakin hawkish. Meskipun kekhawatiran konflik dagang masih belum usai, kondisi makro ekonomi global saat ini sudah jauh lebih kondusif didukung kebijakan akomodatif Amerika Serikat & China serta pergerakan nilai tukar USD yang cenderung stabil, sehingga koreksi pada pasar saham Asia diperkirakan sudah tidak terlalu dalam lagi. Synchronized global rate cut juga menjadi faktor pendorong yang dapat meningkatkan sentimen terhadap risky assets yang akan menguntungkan asset finansial Asia. Investor dapat memanfaatkan kondisi ini untuk secara bertahap kembali berinvestasi di pasar saham Asia.

Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell pada rapat FOMC bulan Juli kurang memberikan arahan yang jelas mengenai pergerakan suku bunga The Fed ke depannya. Menurut Anda, seperti apa pergerakan Fed Rate sampai akhir tahun ini?

Perkembangan terkini khususnya terkait rencana pengenaan tarif lanjutan atas USD300 miliar produk impor China menjadi game changer yang mengubah pandangan kami terhadap akselerasi stabilitas pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat & China. Rencana pengenaan tarif baru ini menjadi perkembangan yang sangat mengecewakan dan berpotensi memperlambat laju pertumbuhan ekonomi global. Itulah sebabnya kami mengubah outlook Fed Rate tahun ini dari potensi pemotongan 25 basis poin di bulan September mendatang, menjadi 50 basis poin dengan potensi pemangkasan suku bunga lebih lanjut lagi.

Memasuki bulan Agustus pasar finansial global bergerak fluktuatif dibayangi oleh ketidakpastian pemangkasan lanjutan suku bunga The Fed, eskalasi tensi dagang Amerika Serikat – China, serta pelemahan nilai tukar CNY. Bagaimana Anda melihat koreksi yang terjadi terjadi di pasar saham Asia akhir-akhir ini?

Dari sudut pandang investasi, koreksi yang terjadi di pasar saham Asia menawarkan peluang yang menarik, dimana valuasi turun ke level yang semakin atraktif. Rasio P/B (price to book value) pasar saham Asia Pasifik di luar Jepang turun ke kisaran 1.45 kali yang hampir menyentuh -1 standar deviasi. Terakhir kali pasar saham Asia menyentuh -1 standar deviasi adalah bulan Oktober 2018 tertekan sentimen negatif konflik dagang Amerika Serikat – China dan The Fed yang saat itu semakin hawkish. Meskipun kekhawatiran konflik dagang masih belum usai, kondisi makro ekonomi global saat ini sudah jauh lebih kondusif didukung kebijakan akomodatif Amerika Serikat & China serta pergerakan nilai tukar USD yang cenderung stabil, sehingga koreksi pada pasar saham Asia diperkirakan sudah tidak terlalu dalam lagi. Synchronized global rate cut juga menjadi faktor pendorong yang dapat meningkatkan sentimen terhadap risky assets yang akan menguntungkan asset finansial Asia. Investor dapat memanfaatkan kondisi ini untuk secara bertahap kembali berinvestasi di pasar saham Asia.

Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell pada rapat FOMC bulan Juli kurang memberikan arahan yang jelas mengenai pergerakan suku bunga The Fed ke depannya. Menurut Anda, seperti apa pergerakan Fed Rate sampai akhir tahun ini?

Perkembangan terkini khususnya terkait rencana pengenaan tarif lanjutan atas USD300 miliar produk impor China menjadi game changer yang mengubah pandangan kami terhadap akselerasi stabilitas pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat & China. Rencana pengenaan tarif baru ini menjadi perkembangan yang sangat mengecewakan dan berpotensi memperlambat laju pertumbuhan ekonomi global. Itulah sebabnya kami mengubah outlook Fed Rate tahun ini dari potensi pemotongan 25 basis poin di bulan September mendatang, menjadi 50 basis poin dengan potensi pemangkasan suku bunga lebih lanjut lagi.

Bagaimana pengaruh penurunan Fed Rate tersebut bagi pasar finansial global?

Berdasarkan data historis dari lima siklus terakhir pemangkasan Fed Rate yaitu tahun 1989, 1995, 1998, 2001 & 2007, dampaknya positif bagi pasar finansial global, khususnya kawasan Asia. Secara rata-rata, dalam 245 hari sejak pemangkasan Fed Rate pertama kalinya, pasar saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat hampir 20%, sementara dalam periode yang sama penguatan pasar saham Amerika Serikat mencapai 7%. Pelonggaran moneter Amerika Serikat akan memberikan dukungan positif bagi perekonomian negara berkembang, seperti Asia sehingga memicu masuknya aliran dana investasi.

Perlambatan ekonomi China menjadi salah satu tantangan bagi pertumbuhan ekonomi global. Adakah perkembangan terbaru ekonomi China yang menarik untuk kita cermati?

China baru saja merilis pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2019 sebesar 6.2% YoY - lebih rendah dari kuartal sebelumnya 6.4% YoY - dan merupakan pertumbuhan ekonomi paling kecil sejak tahun 1992. Walaupun begitu, beberapa data ekonomi terkini di bulan Juni menunjukkan sinyal stabilisasi, seperti meningkatnya penjualan ritel, industrial output dan investasi. Kondisi ini memberikan bukti bahwa upaya stimulus baik kebijakan moneter dan fiskal untuk mendorong aktivitas ekonomi mulai membuahkan hasil.

Ekonomi China yang lebih stabil dapat meningkatkan aktivitas perdagangan global. Bagi Asia, bangkitnya perdagangan global jauh lebih penting dibandingkan dengan arahan kebijakan moneter The Fed. Ekonomi China yang lebih stabil disertai dengan de- eskalasi tensi dagang dapat memberikan dorongan bagi aktivitas perdagangan global dan sentimen bisnis.

Apa komentar anda terkait pelemahan nilai tukar CNY yang melewati level psikologis 7 Yuan per USD?

Besaran pelemahan nilai tukar Yuan sebetulnya masih relatif terkendali. Selama tahun berjalan 2019 nilai tukar Yuan terhadap USD melemah sekitar 2.0 - 2.7%. Akan tetapi pelemahan Yuan melewati level psikologis 7 Yuan per USD dicerna pasar sebagai ‘pesan’ China yang sebenarnya bisa saja menggunakan devaluasi Yuan sebagai alat untuk memerangi Amerika Serikat dalam konflik dagang.

Meskipun pelemahan nilai tukar Yuan adalah sesuatu kekhawatiran yang sah, namun sejauh ini kami berpandangan bahwa China tidak akan mendevaluasi nilai tukarnya terlalu besar, karena dapat menimbulkan ketidakstabilan pada ekonomi China sendiri, seperti meningkatnya harga barang impor, potensi capital outflow, meningkatnya beban utang luar negeri, dan potensi turunnya konsumsi domestik masyarakat China, yang saat ini berkontribusi sekitar 60% dari PDB.

Beralih ke Indonesia, jika sebelumnya Anda menyatakan peluang pemangkasan Fed Rate tahun ini masih terbuka, bagaimana dengan suku bunga acuan Bank Indonesia?

Berulang kali Bank Indonesia mengatakan bahwa kondisi pasar keuangan global dan stabilitas eksternal menjadi pertimbangan penting dalam memutuskan pemangkasan suku bunga. Jika kondisi mendukung, tidak tertutup kemungkinan Bank Indonesia kembali memangkas suku bunga. Selama Rupiah bergerak stabil dan tingkat inflasi juga rendah maka ruang pemangkasan suku bunga sebetulnya masih terbuka besar. Hal ini tercermin dari real interest rate spread yang masih cukup lebar di kisaran 243 basis poin. Namun yang harus digarisbawahi adalah suku bunga rendah membutuhkan stabilitas dari neraca pembayaran.

Bagi investor saham, apa katalis yang dinantikan dari pasar saham Indonesia?

Kebijakan akomodatif bank sentral global dan tambahan stimulus dari China diharapkan dapat mendorong sentimen positif terhadap pasar saham negara berkembang, termasuk Indonesia. Dari sisi domestik beberapa katalis yang dinantikan adalah:

  • Pemangkasan lanjutan suku bunga BI yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
  • Stabilitas politik dan reformasi kebijakan yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas investasi.
  • Kabinet pemerintahan baru yang solid, khususnya di bidang ekonomi.
  • Potensi pemotongan pajak pendapatan korporasi yang dapat meningkatkan laba korporasi.
  • Perbaikan rilis kinerja korporasi semester kedua 2019, dimana sebelumnya pada semester pertama kinerja korporasi mengalami banyak tantangan seperti ketidakpastian politik, perlambatan FDI dan capital expenditure perusahaan BUMN, serta penurunan tajam harga komoditas.

Apa strategi investasi yang anda terapkan guna mendorong kinerja portofolio?

Strategi portofolio reksa dana saham kami berfokus pada sektor- sektor yang berorientasi domestik serta yang diuntungkan tren penurunan suku bunga, seperti finansial dan infrastruktur. Kami juga menyukai sektor-sektor di semester pertama 2019 masih berhasil mencatat laporan keuangan yang relatif cukup baik, seperti telekomunikasi.

 

 

Seeking α adalah komunikasi bulanan yang dirilis oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI). Disampaikan dalam format Tanya-jawab, Seeking α ditujukan untuk menyajikan pandangan para ahli investasi MAMI yang berorientasi ke depan, langsung ke hadapan Anda, para investor profesional MAMI. Bulan ini kami mengetengahkan komentar pasar terkini dari Portfolio Manager, Andrian Tanuwijaya. 

Andrian Tanuwijaya
Portfolio Manager

 

Setelah mengawali kariernya sebagai Equity Analyst di sebuah perusahaan sekuritas pada 2011, Andrian bergabung dengan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, di mana is mulai sebagai Equity Analyst hingga kini menjabat sebagai Portfolio Manager. Andrian telah mengantongi izin Wakil Manajer Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan sejak 2012. Saat masih menjadi mahasiswa di Universitas Surabaya, ia terpilih mewakili Indonesia dalam 4th Annual CFA – Global Investment Research Challenge di Manila, Filipina. Andrian memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Manajemen Keuangan dari Universitas Surabaya.

 

 

 

PENGUNGKAPAN DAN SANGGAHAN:

Informasi di dalam dokumen ini disusun berdasarkan sumber yang dapat dipercaya oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia namun PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak menjamin keakuratan, kecukupan, atau kelengkapan informasi dan materi yang diberikan. Baik PT Manulife Aset Manajemen Indonesia atau afiliasinya, maupun direksi, pejabat atau pegawainya tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi hukum dan keuangan yang timbul, baik terhadap atau diderita oleh orang atau pihak apapun dan dengan cara apapun yang dianggap sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan atas dasar keseluruhan atau sebagian dari dokumen ini.

Dokumen ini disusun untuk tujuan pemberian informasi dan tidak dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi, nasihat professional, penawaran, penjualan atau ajakan oleh atau atas nama PT Manulife Aset Manajemen Indonesia kepada siapa pun untuk melakukan pembelian atau penjualan efek. Dokumen ini tidak memuat nasihat investasi, hukum, akuntansi, perpajakan atau pernyataan bahwa suatu investasi atau strategi sesuai atau cocok untuk kondisi Anda, atau merupakan rekomendasi personal untuk Anda. Analisa trend ekonomi di dalam dokumen ini tidak mengindikasikan hasil kinerja investasi masa depan. Dokumen dan pendapat yang disampaikan di dalam dokumen ini dibuat oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia pada tanggal publikasi dokumen, dan dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar atau lainnya. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Investasi mengandung risiko, termasuk risiko berkurangnya nilai awal investasi. Dalam melakukan investasi, apabila ada keraguan, disarankan untuk berkonsultasi dengan penasihat profesional.

PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah perusahaan Manajer Investasi dengan izin dari Bapepam No. Kep-07/PM/MI/1997 tertanggal 21 Agustus 1997. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah bagian dari Manulife Asset Management. Informasi selengkapnya mengenai Manulife Asset Management dapat ditemukan di www.manulifeam.com. Manulife Asset Management, Manulife, dan desain logo Manulife adalah merk terdaftar dari Manufacturers Life Insurance Company dan digunakan oleh Manulife dan afiliasinya.