Pengelolaan keuangan dalam berbisnis tentu akan berbeda saat Anda mengelola keuangan pribadi. Pasalnya, pengelolaan keuangan bisnis lebih dari sekadar membuat pembukuan keuangan dengan detail yang akurat sembari menyeimbangkan rekening bisnis. Metode ini dilakukan demi menjaga laju atau aliran dana usaha agar tidak terjadi kebocoran yang berujung pada kerugian finansial perusahaan. Manajemen keuangan dalam berbisnis menjadi salah satu hal yang tak boleh luput dari perhatian Anda.
Banyak perusahaan yang sukses melakukan penjualan dan mendapat profit dalam jumlah nominal cukup besar, tetapi justru tidak bisa mempertahankan bisnisnya di tengah arus persaingan yang semakin ketat. Salah satu penyebabnya adalah buruknya sistem pengelolaan keuangan di dalam perusahaan tersebut. Anda tak ingin mengalami hal yang sama, bukan? Untuk mencegah kerugian yang tidak diinginkan, pelajari cara efektif mengelola utang dan piutang dalam berbisnis berikut.
Cara Mengelola Utang
Utang yang tidak dikelola dengan baik bisa menjadi sumber masalah di kemudian hari
Selain memperhatikan arus kas perusahaan, sebagai pemilik bisnis Anda juga dituntut untuk mampu mengelola utang. Pengelolaan ini penting untuk dilakukan dengan baik, terlebih bagi perusahaan yang memulai usaha dengan pinjaman modal dari bank maupun pihak lain atau sedang mengajukan utang untuk mengembangkan bisnis lebih besar.
Meski memiliki tenor jangka panjang, Anda tidak boleh menyepelekan hal ini begitu saja. Jika utang tidak dikelola dengan baik, maka Anda akan kesusahan untuk melunasi pinjaman dana tersebut. Cara mengelola utang dalam berbisnis dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, meliputi:
a. Perencanaan matang sebelum utang
Mengembangkan bisnis dengan cara berutang memang lumrah dilakukan terutama bagi pelaku bisnis skala kecil hingga menengah yang memiliki modal terbatas. Namun, Anda tetap harus berhati-hati dengan utang agar tidak terlilit dan membahayakan finansial perusahaan. Mengelola utang dalam berbisnis bahkan sebaiknya dilakukan sebelum pengajuan utang ke bank. Perencanaan ini dilakukan untuk memastikan posisi keuangan perusahaan Anda dalam melunasi utang tersebut.
Setelah memahami posisi finansial perusahaan, Anda juga harus memprioritaskan hal-hal apa saja yang akan dibiayai melalui utang tersebut. Lakukan perhitungan secara mendetail termasuk melibatkan seluruh risiko dari rencana bisnis yang Anda buat. Dengan perencanaan yang matang ini Anda dapat lebih meyakinkan pihak pemberi utang akan kesanggupan melunasi utang yang dipinjamkan sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang disepakati.
b. Harus berdasarkan kebutuhan saat ini dan yang akan datang
Pastikan utang menjadi pilihan terakhir yang Anda tempuh saat mengalami kekurangan modal bisnis. Utang juga harus berdasarkan kebutuhan bisnis baik masa kini dan masa yang akan datang. Hindari untuk mengajukan dana pinjaman yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan dalam berbisnis, meskipun suku bunga saat ini nilainya cukup rendah. Jangan ragu untuk berdiskusi dengan bagian keuangan di perusahaan untuk lebih mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan bisnis Anda saat ini.
c. Perhatikan kemampuan membayar
Terdapat dua jenis utang dalam berbisnis, yakni hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Jangan sampai Anda mengambil hutang jangka pendek padahal yang dibutuhkan adalah hutang jangka panjang. Hal tersebut bisa menimbulkan masalah finansial karena saldo perusahaan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi atau operasional. Dengan memperhatikan kemampuan membayar, Anda dapat mengajukan pinjaman sesuai dengan nominal tagihan cicilan yang sesuai dengan kemampuan.
d. Lakukan simulasi di aplikasi SME D-Financial untuk mengetahui jumlah hutang/pinjaman yang dapat diambil
Memanfaatkan kemajuan teknologi, Anda kini bisa melakukan simulasi perhitungan untuk mengetahui jumlah utang atau pinjaman yang dapat diambil. PT Bank Danamon Indonesia Tbk, misalnya sebagai salah satu bank konvensional yang menyalurkan kredit small medium enterprise (SME). Hadirnya inovasi di bidang teknologi melalui aplikasi Danamon Financial (D-Financial), tentu memudahkan Anda untuk mengukur kemampuan bisnis Anda dalam mengajukan utang ke bank.
Selain menampilkan simulasi pinjaman, layanan aplikasi SME D-Financial tersebut juga dapat membuat laporan laba rugi dan laporan neraca sederhana yang sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan Anda. Dengan demikian, manajemen keuangan menjadi lebih mudah dan risiko kesalahan pelaporan keuangan dapat diminimalisir.
Cara Mengelola Piutang
Pengelolaan piutang harus dilakukan dengan prosedur yang tepat
Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan yang timbul akibat adanya penjualan barang dan jasa atau pemberian kredit terhadap debitur. Dengan kata lain, piutang menjadi tuntutan terhadap pihak lain yang berupa uang, barang-barang atau jasa-jasa yang dijual secara kredit.
Sayangnya, memberikan kredit pada customer terkadang menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Hal ini akan diperparah oleh manajemen keuangan yang buruk sehingga tidak bisa mengelola piutang bisnis dengan baik.
Mengingat piutang di dalam berbisnis merupakan harta perusahaan yang sangat cair dan sedikit sulit dikontrol, maka mengelola piutang harus dilakukan prosedur yang tepat, sebagai berikut:
a. Buat ketentuan dan perjanjian yang jelas sebelum memberikan piutang kepada customer
Dalam hal ini Anda tentu ingin memberikan pelayanan yang terbaik untuk setiap customer, termasuk menyediakan fasilitas kredit dalam pembelian produk atau jasa yang ditawarkan. Namun demikian, sebagai pelaku bisnis Anda harus terlebih dulu menentukan perjanjian dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dengan detail sebelum menyetujui piutang yang diajukan oleh customer tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kesalahpahaman yang berdampak kerugian secara finansial.
Ketentuan dan perjanjian yang jelas juga akan memudahkan Anda dan customer dalam memenuhi kewajiban masing-masing pihak. Anda tahu kapan harus menagih pembayaran, dan customer pun bisa menyiapkan dana sesuai dengan nominal yang tertera dalam tagihan. Pastikan Anda membubuhkan tanda tangan di atas materai agar surat ketentuan dan perjanjian ini bernilai hukum yang sah.
b. Selektif dalam memilih customer yang diberikan piutang
Tak hanya pihak bank saja yang akan bersikap selektif dalam memilih nasabah yang akan diberikan utang, sebagai pebisnis Anda juga perlu selektif memilih customer mana yang berhak mendapatkan fasilitas piutang tersebut. Pasalnya, apabila customer tidak bisa memenuhi tagihan sesuai dengan ketentuan dan perjanjian yang telah dibuat, perusahaan Anda-lah yang akan kelabakan dalam menambal kekosongan pemasukan yang seharusnya berasal dari pembayaran tagihan piutang tersebut.
c. Buat jadwal reminder untuk setiap jatuh tempo piutang
Tak ada salahnya jika Anda menulis jadwal reminder untuk setiap jatuh tempo piutang masing-masing customer. Jadwal ini nantinya akan menjadi pedoman terbaik bagi tim finance perusahaan untuk mengirimkan tagihan ke customer yang dimaksud. Dengan demikian, tidak ada lagi alasan dari customer yang lupa melakukan pembayaran karena perusahaan Anda tidak mengirim tagihan. Memang terlihat cukup sederhana tapi hal ini sering diabaikan oleh para pebisnis.
d. Lakukan penagihan sesuai jadwal
Setelah mengetahui jadwal customer untuk membayar piutang, maka tak perlu ragu untuk melakukan penagihan. Sebaiknya penagihan ini dilakukan H-7 hingga H-3 tanggal jatuh tempo sehingga customer dapat mempersiapkan dana pembayarannya jauh hari sebelum tanggal pembayaran. Anda bisa mengirimkan penagihan melalui e-mail atau fax. Jika belum mendapat tanggapan, tak perlu segan menelepon customer untuk melakukan penagihan sesuai jadwal yang disepakati.
Itulah tadi cara efektif yang dapat Anda lakukan dalam mengelola utang dan piutang dalam berbisnis. Ingin mendapatkan kemudahan perbankan lainnya dalam berbisnis? Manfaatkan Danamon Cash Connect yang dapat membantu pengelolaan keuangan bisnis Anda.