Demi mendorong kehidupan masyarakat yang lebih cashless dengan melakukan pembayaran non tunai, kini banyak beredar uang elektronik dan dompet digital. Masyarakat tak perlu lagi direpotkan dengan membawa uang tunai dalam jumlah banyak ke manapun untuk melakukan transaksi sehari-hari. Hanya butuh kartu dan smartphone saja. Jika uang elektronik sudah banyak dikenal oleh masyarakat, keberadaan dompet digital di Indonesia masih tergolong baru. Agar tidak bingung, kenali dulu seluk beluk uang elektronik dan dompet digital berikut ini!

Mengenal perbedaan uang elektronik dan dompet digital

Masyarakat umumnya lebih dahulu mengetahui keberadaan uang elektronik atau e-money sebagai salah satu cara pembayaran non tunai. Kemudian muncullah dompet digital di Indonesia yang sebenarnya masih menjadi bagian dari e-money, namun tentunya dengan ada perbedaan antara keduanya. Perbedaan yang pertama adalah pada bentuknya. E-money berbentuk chip yang ditanam pada kartu atau media lain. Dengan kata lain. e-money menggunakan chip based. Sedangkan, dompet digital atau e-wallet berbentuk uang elektronik yang berada di server atau dengan kata lain server based. Jadi, dalam penggunaannya harus tekoneksi terlebih dahulu dengan server penerbit. 

Perbedaan yang kedua adalah pada jangkauan penggunaan keduanya. Uang elektronik yang umumnya berbentuk kartu, seperti misalnya Danamon Flazz, digunakan dalam transaksi sehari-hari. Misalnya untuk membayar jalan tol, membayar tiket transportasi publik, pembelian di gerai ritel, dan pembayaran tiket tempat wisata. Sedangkan dompet digital digunakan untuk belanja online maupun offline, membayar token listrik, tagihan BPJS, tagihan TV kabel, dan lain sebagainya. 

Perbedaan ketiga ada pada jumlah saldo maksimal antara keduanya. Pada e-money Anda hanya dapat mengisi saldo maksimal sebesar Rp1 juta saja. Sedangkan untuk dompet digital, saldo maksimalnya bisa mencapai Rp10 juta. Namun, baik e-money maupuan e-wallet pengisian saldonya bisa dilakukan di mesin EDC, ATM, internet banking, mobile banking, dan gerai ritel. 

Perbedaan keempat antara uang elektronik dan dompet digital terletak pada fitur keamanannya. E-money tidak memiliki fitur keamanan sehingga bisa digunakan dengan mudah oleh orang lain. Tetapi, pada e-wallet, ada fitur keamanan berupa aktivasi nomor ponsel pengguna serta pin. 

Kelebihan uang elektronik

Karena merupakan pembayaran non tunai, uang elektronik memudahkan penggunanya agar tidak perlu membawa uang cash untuk melakukan transaksi. Hal ini tentunya lebih aman mengingat maraknya kasus pencopetan atau penjambretan yang menargetkan orang dengan membawa uang dalam jumlah banyak. Pengguna uang elektronik juga tak perlu repot menyiapkan uang pecahan atau recehan untuk kembalian. 

Bentuknya yang seperti kartu ATM juga tidak meribetkan penggunanya saat akan digunakan transaksi di mana saja. Anda bisa memasukkannya ke dompet atau kantong saku saat akan digunakan untuk pembayaran tol dan transportasi umum. Dengan menggunakan uang elektronik, transaksi yang dilakukan terasa lebih cepat karena Anda hanya perlu menempelkan kartu dan mesin akan memprosesnya. Tak perlu lagi sibuk menghitung uang serta menunggu kembalian saat bertransaksi. 

Kekurangan uang elektronik

Batasan jumlah saldo pada uang elektronik yang hanya Rp1 juta saja, mengharuskan pengguna untuk sering-sering melakukan top up atau pengisian ulang. Hal ini juga membuat pengguna kurang leluasa untuk melakukan transaksi di atas jumlah tersebut. Tidak adanya permintaan kode akses penggunaan pada uang elektronik juga membuatnya mudah disalahgunakan oleh orang lain. 

Anda juga harus ekstra hati-hati dalam merawat kartu uang elektronik karena jika chip yang ada di dalamnya rusak dan tidak terbaca, maka saldo yang ada di dalamnya akan ikut hilang. Anda tidak bisa melakukan klaim saldo, penggantian, serta pencairan karena chip sebagai sumber data sudah rusak. Hal yang sama juga akan berlaku jika saja kartu e-money Anda hilang atau digunakan oleh orang lain. 

Kelebihan dompet digital

Baik uang elektronik ataupun dompet digital lebih aman digunakan oleh masyarakat karena proses pembayaran yang dilakukan relatif cepat. Pengguna juga tidak perlu repot menyiapkan uang pecahan untuk digunakan sebagai kembalian dari transaksi yang dilakukan karena sudah otomatis terpotong dari saldo. Transaksi yang dilakukan semudah melakukan klik pada layar smartphone Anda. Tidak perlu ribet menghitung uang dan menunggu kembalian. 

Banyak promo yang ditawarkan oleh dompet digital di Indonesia pada tahun 2018 lalu. Seperti yang dilakukan oleh banyak penyedia jasa e-wallet. Promo yang diberikan berupa potongan harga dan cashback untuk setiap transaksi yang dilakukan. Dengan begitu, pengguna dompet digital bisa lebih menghemat pengeluaran. Setiap transaksi yang dilakukan dengan menggunakan e-wallet bisa dilacak melalui history. Jadi, Anda bisa memonitor berapa pengeluaran yang dilakukan untuk berbagai macam transaksi. 

Kekurangan dompet digital

Karena berbasis server, penggunaan dompet digital di Indonesia masih bergantung pada daya baterai smartphone. E-wallet hanya bisa digunakan saat smartphone dalam kondisi menyala saja. Jadi, jika baterai ponsel habis, maka Anda tidak bisa menggunakan fasilitas e-money. Kekurangan lain dari dompet digital adalah adanya limit yang diterapkan. Dengan dibatasi hanya sampai Rp10 juta saja, tidak memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi melebihi jumlah tersebut. 

Selain itu, Anda juga tidak bisa melakukan transaksi di seluruh merchant karena e-wallet terbatas pada merchant yang sudah diajak bekerja sama saja. Jadi, jika merchant tersebut tidak bekerja sama dengan e-wallet, maka Anda harus tetap membayarnya dengan cara lain. Anda juga tidak bisa mencairkan saldo yang ada dalam e-wallet karena memang sistemnya dibuat demikian. Saldo dalam dompet digital hanya bisa digunakan untuk transaksi cashless saja. Jadi, meski tidak ingin berbelanja, saldo akan tetap berada disitu tanpa bertambah atau berkurang. 

Tetapkan pilihan sesuai kebutuhan

Setelah memahami perbedaan antara uang elektronik dan dompet digital berikut dengan keunggulan dan kelemahan masing-masing, Anda sebagai pengguna diharapkan bisa lebih bijak dalam memilih. Pilihlah mana yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Apabila ingin yang bisa digunakan untuk transaksi sederhana sehari-hari seperti pembayaran tol dan transportasi publik, maka bisa menggunakan e-money. 

Namun, jika diperlukan untuk pembayaran dalam jumlah yang lebih besar seperti BPJS, tagihan televisi langganan, pembayaran token listrik, Anda bisa memilih e-wallet. Dengan saldo yang lebih besar, e-wallet bisa memenuhi kebutuhan transaksi seperti ini. Sebelumnya, pastikan agar ponsel dalam kondisi menyala karena sebagai penghubung dengan server. 

Setelah Anda mengetahui perbedaan hingga kelebihan dan kelemahan dari uang elektronik dan dompet digital, kini saatnya memutuskan untuk memilih mana yang lebih Anda butuhkan dalam transaksi sehari-hari. Dari berbagai macam uang elektronik dan dompet digital di Indonesia, salah satu yang bisa Anda pilih adalah produk dari Danamon. Ada Danamon Flazz sebagai uang elektronik dan D-Save sebagai dompet digital. Untuk informasi lengkap tentang dua produk dari Danamon ini kunjungi website resmi Bank Danamon.